AGEN POKER-Namaku Rini wajtu itu aku masih sekolah disebuah SMA swasta.penampilankui bisa dibilang lumayan,kulit putih yang kekuningan,bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi,kaki yang langsing dari paha sampai tungkai,bibir yang cukup sensual,rambut hitam lebat terurai dengan wajah yang oval.payudara dan pantatku pun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan montok.
dalam bergaul aku pun cukup ramah sehingga tidak mengherankan bila disekolah aku mempunyai banyak teman baik anak-anak kelas II sendiri atau kelas I, aku sendiri waktu itu aku masih kelas II. laki-laki dan perempuan semua senang bergaul denganku.di kelas pun aku termasuk salah satu murid yang mempunyai kepandai cukup baik.
karena kepandaianku bergaul dan pandai berteman tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain.salah satu guru yang aku sukai adalah bapak Andi dia adalah guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya,cukup tinggi (agak lebih tinggi dari pada aku ) dan ramping tetapi cukup kekar. Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 25 tahun,termaksud masih bujangan yang sangat ting-ting ukuran zaman sekarang
Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku ) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termaksud cowok-cowoknya, semabari minum es sirup dan makanan kecil.kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek.memang disitu cewek-ceweknya terlihat sexy karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.
Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa inggris tersebut,
"Selamat pagi paa..aakk" , dan dia membalas sembari tersenyum.
"Ya pagi semua.Wah,kalian capek ya,?? habis main volley "
AGEN POKER-Aku menjawab, "Iya nik Pak, lagi kepanasan.selesai ngajar, ya pak".iya,nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi ,sekarang mau ngaso dulu ".
Aku dan teman-teman mengajak,"Disini saja pak ,kita ngobrol-ngobrol",Dia setuju.
Ok,boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan"!!
Aku dan teman-teman bilang, "tidak, pak " lalu aku menimpal lagi ,sekali-sekali ,donk, pak kita dijajanin" , lalu teman-teman yang lain, "naa..aaa betuuu...ul..setuju"
Ketika Pak Andi mengambil posisi duduk aku langsung mendekat karena memang aku senang akan kegantenganya dan kontan teman-teman ngantain aku.
"alaa...Rini,langsung deh deket-deket,jangan mau pak".
pak Andi menjawab, "Ah ya, ndak apa-apa.
Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandanganya dengan menaikan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek,jelas terlihatkeindahaan pahaku.Tampak Pak Andi tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.
"Sorry ya Pak".
Dia menjawab, "that's OK". didalam hati aku tertawa karena sudah mempengaruhi pandangan Pak Andi.
Di suatu hari minggu aku berniat pergi kerumah pak Andi dan pamit kepada mama papa untuk main kerumah teman dan pulang agak sore dangan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. secara kebetulan pula mama dan papaku mengizinkan begitu saja.Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku.ketika tiba dirumah Pak Andi,dia baru saja selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.
"eeeeehhh,kamu Rin,Tumben,ada apa,kok datang sendirian?"'
Aku menjawab,"Ah ,ngga iseng aja.sekedar mau tau aja rumah bapak".
lalu dia mengajak masuk ke dalam,Ooo,begitu.ayolah masuk.maaf rumah saya kecil begini.Tunggu,ya,saya pakai baju dulu".Memang tampak Pak Andi hanya mengenakan handuk saja.tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku.aku sekedar menjelaskan, "cuma mau tanya pelajaran,Pak.kok sepi bangent pak,Rumahnya".
Dia senyum ," saya kost disini.sendirian."
Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Andi tanya,"udah laper Rin,?"
Aku menjawab,"lumayan,pak".
lalu dia berdiri dari duduknya,"Kamu tunggu sebentar ya,dirumah .saya mau kewarung diujung jalan situ,Mau beli nasi padang,kamu mau kan??"
Langsung kujawab,Oke-ok aja pak.".
AGEN POKER-Sewaktu Pak Andi pergi,aku dirumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai keruang makan dan dapurnya,Karena bujangan,dapurnya hanya terisi seadanya saja tetapi tanpa sengaja aku melihat kamar Pak Andi pintunya terbuka dan aku masuk saja kedalam.kulihat koleksi bacaan berbahasa inggris dirak dan dimeja tulisnya,dari mulai majalah sampai buku,hanpir semuanya dari luar negri dan ternyata ada majalah porno dari luar negri dan langsung kubuka-buka.Aduh! Gambar-gambarnya bukan main.cowok dan cewek sedang ngentot dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar dimana cowok asyiknya menjilati pepek ceweknya dan cewek sedang mengisap penisnya yang besar,panjang dan kekar.
Tak disangka-sangka suara Pak Andi tiba-tba terdengar di belakangku, "Lho!! ngapain disitu,Rin.
ayo kita makan,nanti keburu dingin nasinya".
astaga betapa kagetnya aku sembari menoleh kearahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja.
Majalah segere kulempar ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, Rin....tidak,eh een..ggak ngapa-ngapain,kok maa..aa.aff ya pak".
Pak Andi hanya tersenyum saja, "Ya.udah tidak apa-apa.kamar saya berantakan,tidak baik untuk dilihat-lihat.kita makan aja,Yuk".
Syukurlah Pak Andi tak marah dan membentak,hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.
pada saat makan aku bertanya, "koleksi bacaanya banyak banget Pak,emang sempay dibaca semua,ya Pak?"
Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi kedalam mulutnya, "Yaa..aah,belum semua.
Lumayan buat iseng-iseng".
AGEN POKER-Lalu aku memancing, "kok tadi ada yang begituan".?
Dia bertanya lagi, "Yang begituan yang mana",
Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, Emm....,,Ya tuh Emm..., Majalah jorok".
kemudia dia tertawa, "Oh,yang itu,toh.itu dulu oleh-oleh dari temen saya waktu dia ke Eropa".
Selesai makan kita keruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Andi menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaanya.
lalu dia menawakan diri, "kalau kamu serius, kita kekamar,yuk"
Aku pun langsung beranjak kesana.Aku segera kekamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.
Begitu tiba dikamar,Pak Andi bertanya lagi, "betul kamu tidak malu?", aku hanya menggelengkan kepala saja.mulai saat itu juga Pak Andi dengan santai membuka jelana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh memeku.aku ingin merintih tetapi ketahuan.
Pak Andi bertanya lagi,"Sakit" Rin.aku hanya menggeleng,entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutku pun terkunci sama sekali.semakin lama jilatan Pak Andi semakin menggila.Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatanya sebagai seorang guru.aku hanya bisa mendesah" aa...aaahhhh...Heemmm...uuu... uhhh"
Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Freddy pun naik dan bertanya.
“Enak, Et?”
“Lumayan, Pak”.
Tanpa bertanya lagi langsung Pak Freddy mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna. Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Freddy berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.
“Boleh saya seperti ini, Et?”.
Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Freddy menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.
Kelihatan Pak Freddy agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Freddy memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Et”. Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Freddy sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Freddy tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.
Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Freddy mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”. Pelukan kedua tangan Pak Freddy semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak Freddy semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.
Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Freddy kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww.., Pak Freddy semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Freddy agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.
Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Et? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.
Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.
Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur.
Sekitar pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Freddy dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Freddy hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”.
AGEN POKER-Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi. Kemudian Pak Freddy masuk membawakan handuk khusus untukku. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Freddy menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegang-megang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu.
Setelah semua selesai, Pak Freddy membuatkan aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Freddy memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku. Ketika aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian yang menurutku paling bersejarah tadi ketahuan. Tetapi aku cuek saja, kuanggap ini sebagai pengalaman saja.
Semenjak itulah,bila ada waktu luang aku bertandang kerumah Pak Freddy unutk menikmati keperkasaanya dan aku bersyukur pula bawa rahasia tersebut tak pernah bocor.
Sampai sekarangpun aku masih menikmati genjotan Pak Freddy walapun aku sudah menjadi mahasiswa,dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran.pernah Pak Freddy menawarkan padaku untuk mengawinku bila sudah selesai kuliah nanti,tetapi aku belum menjawab,
Yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan kontol guru Bahasa Inggrisku itu.
0 komentar:
Posting Komentar